Aku cemburu, pada mereka yang saat ini mengumbar aura bahagianya.
Aku pun cemburu atas pengalaman baru yang mereka anggap sebagai keajaiban.
Sebenarnya aku cemburu, mendapati setiap cerita menarik yang mereka lontarkan.
Bisa menyibukkan diri sehingga aku pun tak dapat mereka dengar.
Lalu siapa yang dapat melihatku? Apa aku harus merusak kebahagiaan mereka dengan semua keluhku?
Aku yang tak mau.
Aku cemburu, mengapa aku terus berdiri disini. Terpaku di tempat yang sudah sangat ku hafal. Maka apa yang dapat aku kisahkan?
Aku cemburu, menjadi sosok yang diam sebagai pengamat. Sedang mereka mulai beranjak menggeluti hal-hal yang menyenangkan.
Aku cemburu pada mereka yang kini sudah berubah, sudah berbeda, sudah semakin menjadi manusia.
Sedang aku..
Masih disini, sempat menulis apa yang aku cemburukan.
Aku cemburu. Sungguh….
Serang, 21 Oktober 2013. 13:42
Menulis sebelum bertemu kuliah sore
hari ini aku masih tetap menunggumu, agar bisa menghabiskan senja bersama lagi 🙂
Aku cemburu, tidak bisa membuat puisi sebagus ini :')
:>
hehe makasih..
ah, aku juga cemburu.
dalem banget ini kalimat. mantap
mampir ke blog ku juga ya
makasih udah mampir. tunggu kunjungan baliknya.. ^^
keluhanmu indah sekali..
hehe terimakasih 🙂
ini sengaja biar ga terlihat kayak ngeluh (padahal tetep keliatan sih, hahaha)