Karya · September 4, 2013 10

Antologi: Jika Jodoh Belum Kunjung Datang

Antologi: Jika Jodoh Belum Kunjung Datang

Nulis ini berasa jadi orang dewasa hahaha.
Alhamdulillah, ini antologi aku yang kelima… 🙂

Cover Jika Jodoh Belum Kunjung Datang
“…...Meski seringkali wajah mengelabui hati para pemimpi. Itu tidak akan selalu menjadi penolong. Bagiku saja, ini rasanya berat. Teramat sepi untuk hati yang merindukan  sosok yang bisa mengubah sinar cakrawala di kala pagi. Tetapi, meski rinai-rinai bahagia sepenuhnya belum bisa kuukir. Aku masih akan menjaga jiwa yang ada ini, tanpa lagi ada kesedihan memuncak diri. Aku yakin, Allah sudah merancangnya seindah mungkin untukku bertemu jodoh impian. Jodoh terbaik untuk keabadian…” (Kutipan: Biar Waktu yang Membuatnya Indah, Happy Muslimah)



Spesifikasi buku:

Judul Buku : Jika Jodoh Belum Kunjung Datang
Penulis : Annisa Writer’s

ISBN: 978-602-14327-2-5
“Tema Cinta” memang hampir selalu menarik untuk diceritakan atau dituliskan. Karena memang secara fitrah manusia dianugrahi perasaan indah ini. “Cinta” terkadang juga menjadi rasa yang dinanti, yang dirindui, seperti dalam buku ini. Ketika seseorang menantikan seseorang yang akan mencintainya, yang akan dicintainya. Ketika seseorang menantikan jodohnya, cinta sejatinya. Lalu bagaimana mengelola hati, jiwa kita dalam masa penantian ini? Haruskah bersedih atau sebaliknya tersenyum meski penantian belum kunjung datang.

Buku Jika Jodoh Belum kunjung Datang adalah buku ketiga dari para penulis Annisa, yang lahir dari Event II Annisa. Buku yang notabene tulisan ukhti ini merupakan catatan-catatan kecil namun penuh inspirasi dan makna, tentang hati-hati yang bersabar dan sepenuhnya tawwakal ketika jodoh belum kunjung datang, tentang perjuangan untuk selalu berpikir positif akan Jodoh yang belum dipertemukan, tentang pengorbanan ukhti karena ingin meraih cinta suci yang dilandasi cinta karena-Nya bahkan tentang keyakinan bahwa pasti akan indah pada waktunya.

Semuanya hadir bukan saja sebagai curahan hati-hati yang merindu “cinta”, tapi juga sebagai solusi atau cara yang ditempuh agar hati tetap tenang, ikhlas, dan bersabar.
Meski terkadang perjalanan yang ditempuh bertambah panjang, menghadirkan rasa letih dan menyisakan kekecewaan. Maka karena “Cinta-Nya” lah kita harus tetap tegar dan tetap memberikan senyuman pada setiap epsode yang kita lalui.
Dalam buku ini juga ada catatan-catatan tentang meraih Cinta-Nya, Cinta teragung dan termulia, Cinta hakiki. Bagaimana belajar mencinta-Nya meski dalam kepahitan hidup sekalipun. Juga ada catatan ukhti tentang mengegola hati agar bisa mengatasi “GALAU” yang terkadang hadir menyapa hari.


TIM PENULIS:  Husna Syifa Ubaidillah, Lela Rahmat, Mafidatul Ilmi, N. Kirana, Nurita Wahyuni, Ratna Juwita, Sabrina ShyaQar, Septi Dewi, Tika Mimosa, Ummu Fawwaaz, Uni Faqoth, Witri Prasetyo Aji, Zuhroh Astie WieAstie, Annalis Azzahra, Ardini N Wijaya, Echa, Happy Muslimah, Kunti Zakiyah, Karunia Sylviany Sambas, Revika Rachmaniar, Sri S. Ningsih, Ratna Juwita, Sabrina ShyaQar, Reni Agustini, N. Kirana, Echa, Karunia Sylviany Sambas, Desih Sukaesih, Welly Eka S