25 September 2013..
Aku rindu pada senyum pagi hari yang menghamburkan kelu. Bagiku, senyum itu adalah penghias jelaga. Aku bahkan takut ketika penghias itu tak nampak. Aku takut kehilangan meski hanya seperempat jam berlalu.
Aku ingin berlari mengejar. Aku ingin dapat terus mendengar.
Tapi aku hanya bisa diam. Menunggu dimana aku kembali bertemu harapan.
“…Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan. Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa..” (Kahlil Gibran)
persahabatan kalian hangat banget…. :')
pake selimut :p