Sendiri. Itulah yang kini kerap menyiksaku. Berjumpa dengan sepi adalah situasi dimana aku sangat ingin melewatkannya. Selalu saja begitu. Barangkali, aku tak dapat menyalahkan dirimu atau menyalahkan waktu yang terlalu lama untuk bergilir. Mungkin saja ini memang tentang kesalahanku. Membiarkan setiap jeda merasukiku dengan paksa. Dan tentu saja, membiarkan ada waktu yang ‘tak tergunakan dengan baik.
Sungguh. Kalau saja aku boleh berkata jujur, aku terlalu takut jika harus berjumpa dengan kesendirian lagi. Aku sangat tidak ingin menghadapi larutnya malam oleh rasa sepi. Karena aku takut, pada waktu-waktu tersebut, aku akan berulang-ulang memutar setiap jejak kenangan di kepalaku. Membongkar rasa ingin tahu yang harusnya terkubur, kemudian aku pun harus mengingat kenyataan bahwa kau adalah satu dari ketidakpastian yang ada.
Kupikir itu sudah jelas, yang kuinginkan hanyalah menutup mata lalu tertidur dengan pulas. Dan saat aku menemukan pagi, aku akan lupa pada malam yang terlalu pekat untuk bisa kupahami itu.
Cepat-cepatlah bertemu dengan banyak orang. Maybe you'll find something new. Or someone. 😉
wew :p