Cerpen · Januari 13, 2017 0

Rinai dan Gelora (2)

Source: @ramikhai
Sabtu pagi di Sekolah. Siswa-siswi berhamburan menuju kelas ekskulnya masing-masing. Hari ini adalah pelajaran ekstrakulikuler. Rinai dan Gelora bersisian, berjalan dengan berbeda tujuan. Rinai mengikuti kelas fotografi, sementara Gelora masuk ke kelas Teater. Tapi tiba-tiba Gelora berhenti.
“Ri, tunggu ya, sebentaaaar aja.”
Rinai curiga mencari tahu alasan Gelora berhenti. Tidak lama, Rinai ber-oh ria. Menarik kesimpulan secepat mungkin.
“Jadi Alby, Ra?”
Gelora tersenyum. Matanya masih memandangi Alby yang sedang latihan karate di lapangan.
“Alby tuh cakep banget, Ri. Keren. Jenius pula.”
“Tapi terlalu mainstream kalau kamu suka sama dia.”
“Tau, kok.”
“Udah tahu, tapi masih suka.”
“Perempuan mana sih yang nggak suka sama dia, Ri. Emang kamu nggak suka sama dia? Sedikitpun?”
“Nggak, ah. Aku nggak nemuin hal yang menarik dari dia. Jadi biasa aja.”
Rinai masih cuek. Tidak peduli sekeren apapun Alby, di matanya Alby hanyalah manusia. Duh, ya iyalah, masa Alby tumbuh-tumbuhan. Rinai merasa bodoh.
“Aku lupa sesuatu, Ri.”
Gelora berbalik, kini menghadapi Rinai di depannya.
“Lupa apaan?”
“Lupa… kalau kamu, kan, perempuan norak. Nggak pernah jatuh cinta!”
Rinai menatap sebal sahabatnya. Gelora puas tertawa. Berlari menuju kelas teater meninggalkan Rinai yang kemudian ikut lari menyusul. Sial, Gelora.
Dari arah kejauhan, Alby memandangi mereka yang sedang berkejaran.