Cuitan · Desember 24, 2021 17

Mimpi yang Terpendam: Kuliah di Australia

kuliah di australia
(Foto: Dok. Trinity College Melbourne).

Ada satu mimpi yang selama ini hampir tidak pernah kubagikan kepada orang-orang. Kubilang hampir tidak pernah karena hanya ada satu orang yang sempat kuberitahu keinginanku saat di bangku SMA dulu.

Iya, kuliah di Australia. Aku pernah bercerita dengan seseorang–yang adalah kakak kelasku–betapa aku ingin melanjutkan pendidikan di negeri kangguru sana. Walau selama ini kebanyakan orang mengetahui keinginanku ke Korea (bukan Korea Utara tentunya, belum siap dirudal Kim Jong Un), tetapi sebenarnya negara pertama yang ingin kukunjungi adalah Australia.

Tidak ada alasan spesial sebenarnya, hanya saja sejak kecil, entah kenapa aku kerap menemukan hal-hal yang bersinggungan dengan Australia. Aku menemukannya di koran, buku-buku, hingga film-film yang menampakkan keindahan di sana. Juga yang tak kalah serunya, mendengar cerita orang-orang yang pernah mengalami kuliah dan bekerja di sana.

Baca Juga: Bermimpi Itu Menyenangkan

Aku bahkan menulis dua cerpen di tahun 2014 dengan latar Australia. Cerpen pertama membawa kisah seorang laki-laki yang baru menyelesaikan studi-nya di Australia, kemudian melamar seorang perempuan yang telah diidam-idamkannya sejak lama. Cerpen kedua, tentang seorang laki-laki (lagi-lagi) yang pergi ke Australia untuk menempuh studinya. Tapi sebelum itu, ia mengungkapkan perasaannya terhadap perempuan yang ia sukai saat tiba-tiba dipertemukan kembali.

Dua cerita yang berbeda, tetapi jika aku pikir-pikir lagi sekarang, seharusnya dua cerita itu bisa menjadi cerita bersambung ya. Hahaha.

Kembali kepada keinginanku kuliah di Australia selepas SMA, kala itu aku banyak mencari universitas terbaik di Australia

Ada cukup banyak keuntungan juga sebenarnya kuliah di sana, kebanyakan biaya studi tahunan di kampus Australia tergolong agak lebih rendah dibandingkan tuition fee sebagian kampus di Eropa dan Amerika. Sehingga, biaya ini bisa jadi faktor yang dapat menghemat tabungan pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan yang ada pun menjamin perlindungan bagi pelajar internasional yang berlaku untuk semua sektor pendidikan dan pelatihan di Australia.

Bukan cuma soal pendidikannya saja sih yang menarik perhatianku. Dulu sebelum ada MRT di Jakarta, aku kepengin banget merasakan berbagai kemodernan transportasi di Australia, mulai dari busnya, keretanya, kereta listriknya, sampai kapal feri di sana. 

Ya, walau enggak bisa dipungkiri sih ada banyak tantangan yang harus aku hadapi kalau kuliah di luar negeri. Cari cuan. Hahaha, kalaupun kuliah di sana dapat beasiswa beserta uang sakunya, tapi kupikir tetap harus ada jalan lain untuk menghasilkan cuan sebagai tambahan. Dari dulu aku sangat iri sama kesempatan kerja part time di luar negeri yang di mana satu orang bisa ambil part time hingga tiga tempat berbeda dalam satu hari. Baju yang dikenakan pun enggak seformal di Indonesia, jadi rasanya enggak terlalu beban.

Nah kalau di Australia sendiri ada izin kerja part time selama 40 jam per dua minggu. Kita bisa mendapatkan 20 dollar per jamnya atau setara dengan Rp200 ribu di Indonesia. Kalau sejam Rp200 ribu, 40 jam bisa Rp8 juta. Lumayan banget, kan?

Soal prospek karier setelah lulus pun terbilang sangat terbuka lebar. Pusat karier yang disediakan di setiap universitas bisa membantu kita untuk masuk ke perusahaan-perusahaan besar. Salah satunya HSBC, salah satu organisasi layanan finansial terbesar dunia. HSBC menawarkan serangkaian program global bagi mahasiswa dan sarjana  di Indonesia dan di seluruh dunia. 

Baca Juga: Meningkatkan Karier Cemerlang dengan Aplikasi Siap Kerja QuBisa

Ada pilihan Country Graduate Programme, program selama dua tahun yang diperuntukkan bagi para lulusan sarjana berkewarganegaraan Indonesia yang memiliki keinginan untuk bergabung dan mengembangkan karier dalam alur manajerial pada area Global Functions. Juga peluang karier global lainnya yang bisa diakses di https://www.hsbc.co.id/.

Tentunya dari itu semua, Australia ini negara cakep buat dikunjungin, dan yang pasti dekat banget sama Indonesia! XD

Ya, mungkin ini hanya sebagian kecil mimpi yang pernah ada dalam kepalaku saat sekolah dulu. Tapi kalau dipikir-pikir lagi (tumben banget tulisan ini banyak mikirnya), kangen juga punya mimpi. Hahaha.