Ada satu mimpi yang selama ini hampir tidak pernah kubagikan kepada orang-orang. Kubilang hampir tidak pernah karena hanya ada satu orang yang sempat kuberitahu keinginanku saat di bangku SMA dulu.
Iya, kuliah di Australia. Aku pernah bercerita dengan seseorang–yang adalah kakak kelasku–betapa aku ingin melanjutkan pendidikan di negeri kangguru sana. Walau selama ini kebanyakan orang mengetahui keinginanku ke Korea (bukan Korea Utara tentunya, belum siap dirudal Kim Jong Un), tetapi sebenarnya negara pertama yang ingin kukunjungi adalah Australia.
Tidak ada alasan spesial sebenarnya, hanya saja sejak kecil, entah kenapa aku kerap menemukan hal-hal yang bersinggungan dengan Australia. Aku menemukannya di koran, buku-buku, hingga film-film yang menampakkan keindahan di sana. Juga yang tak kalah serunya, mendengar cerita orang-orang yang pernah mengalami kuliah dan bekerja di sana.
Baca Juga: Bermimpi Itu Menyenangkan
Aku bahkan menulis dua cerpen di tahun 2014 dengan latar Australia. Cerpen pertama membawa kisah seorang laki-laki yang baru menyelesaikan studi-nya di Australia, kemudian melamar seorang perempuan yang telah diidam-idamkannya sejak lama. Cerpen kedua, tentang seorang laki-laki (lagi-lagi) yang pergi ke Australia untuk menempuh studinya. Tapi sebelum itu, ia mengungkapkan perasaannya terhadap perempuan yang ia sukai saat tiba-tiba dipertemukan kembali.
Dua cerita yang berbeda, tetapi jika aku pikir-pikir lagi sekarang, seharusnya dua cerita itu bisa menjadi cerita bersambung ya. Hahaha.
Kembali kepada keinginanku kuliah di Australia selepas SMA, kala itu aku banyak mencari universitas terbaik di Australia.
Ada cukup banyak keuntungan juga sebenarnya kuliah di sana, kebanyakan biaya studi tahunan di kampus Australia tergolong agak lebih rendah dibandingkan tuition fee sebagian kampus di Eropa dan Amerika. Sehingga, biaya ini bisa jadi faktor yang dapat menghemat tabungan pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan yang ada pun menjamin perlindungan bagi pelajar internasional yang berlaku untuk semua sektor pendidikan dan pelatihan di Australia.
Bukan cuma soal pendidikannya saja sih yang menarik perhatianku. Dulu sebelum ada MRT di Jakarta, aku kepengin banget merasakan berbagai kemodernan transportasi di Australia, mulai dari busnya, keretanya, kereta listriknya, sampai kapal feri di sana.
Ya, walau enggak bisa dipungkiri sih ada banyak tantangan yang harus aku hadapi kalau kuliah di luar negeri. Cari cuan. Hahaha, kalaupun kuliah di sana dapat beasiswa beserta uang sakunya, tapi kupikir tetap harus ada jalan lain untuk menghasilkan cuan sebagai tambahan. Dari dulu aku sangat iri sama kesempatan kerja part time di luar negeri yang di mana satu orang bisa ambil part time hingga tiga tempat berbeda dalam satu hari. Baju yang dikenakan pun enggak seformal di Indonesia, jadi rasanya enggak terlalu beban.
Nah kalau di Australia sendiri ada izin kerja part time selama 40 jam per dua minggu. Kita bisa mendapatkan 20 dollar per jamnya atau setara dengan Rp200 ribu di Indonesia. Kalau sejam Rp200 ribu, 40 jam bisa Rp8 juta. Lumayan banget, kan?
Soal prospek karier setelah lulus pun terbilang sangat terbuka lebar. Pusat karier yang disediakan di setiap universitas bisa membantu kita untuk masuk ke perusahaan-perusahaan besar. Salah satunya HSBC, salah satu organisasi layanan finansial terbesar dunia. HSBC menawarkan serangkaian program global bagi mahasiswa dan sarjana di Indonesia dan di seluruh dunia.
Baca Juga: Meningkatkan Karier Cemerlang dengan Aplikasi Siap Kerja QuBisa
Ada pilihan Country Graduate Programme, program selama dua tahun yang diperuntukkan bagi para lulusan sarjana berkewarganegaraan Indonesia yang memiliki keinginan untuk bergabung dan mengembangkan karier dalam alur manajerial pada area Global Functions. Juga peluang karier global lainnya yang bisa diakses di https://www.hsbc.co.id/.
Tentunya dari itu semua, Australia ini negara cakep buat dikunjungin, dan yang pasti dekat banget sama Indonesia! XD
Ya, mungkin ini hanya sebagian kecil mimpi yang pernah ada dalam kepalaku saat sekolah dulu. Tapi kalau dipikir-pikir lagi (tumben banget tulisan ini banyak mikirnya), kangen juga punya mimpi. Hahaha.
Katanya Bang Giring mimpi adalah kunci untuk kita menakhlukkan dunia… Tak perlu dunia ya kak, tapi semngat untuk tidak takhluk sama rintangan yang penting
banyak banget temen-temenku yang melanjutkan kuliah di aussie. keren-keren semuanya…
Ah iya, Aussie adalah impian banyak orang untuk melanjutkan sekolah ya mbak
Banyak juga teman teman ku yg melanjutkan pendidikan ke Aussie
aku tercengang kerja part timenya lumayan banget loh ituu hehehe.. jadi pengen ikutan juga bisa belajar di sana untuk S2 nanti hehe aamiin kan dulu deh yaaa
Aussie salah satu negara yang ingin dikunjungi. Bismillah semoga nanti bisa studi lanjut di sana, aamiin
Mbak, aku kangen punya mimpi kayak begini, heheheh. Sekarang aku merasa hidupku lempeng banget. Pokok urusan sehari-hari beres ya udah, mending entertain diri sendiri. Kadang pengin sekolah lagi, tapi yang model kursus gitu. Cuma belum ada kesempatan karena semangatnya juga masih timbul tenggelam. Hehe. Btw, semoga mimpinya terkabul. Ntah kapan, insyaallah ada jalan kalau sudah rejeki.
Mba Hawra pengen ke Aussie aku dari SMA tuh pengen banget ke belanda. Segala tentang belanda aku tulis deh tuh di buku, hp aja aku set waktu indonesia – belanda. Senang ya mba emang punya mimpi itu. rasanya hidup jadi makin hidup.
Belajar di luar negeri sambil cari cuan ya kak. Aku dulu punya keinginan bisa kerja di luar negeri sambil belajar juga. Hihi.
Berkat punya mimpi jadi punya tujuan buat mewujudkannya. Semangat
Aku dulu juga berkeinginan loh kuliah lagi meski ke Jepang. Soalnya dari kecil udah tertanam banget pgn jalan2 hingga kerja dsna. Atau minimal kuliah. Tapi pas tes beasiswa monbukagakusho di SMA, aku ga lolos. Impian itu musnah dan belum terlaksana hingga kini.
Sejak SMA hingga kuliah juga akrab banget dgn majalah internalnya yg dikirim langsung dari Kedubes Aussie di Jkt. Sempat juga masuk dan nonton film bersama mahasiswa2 di Kedubes Aussie di Jkt.
Tapi aku baru tahu nih kalo tuition fee di Aussie lebih murah dibanding Eropa loh. Duh jadi pgn banget ksana deh.
Semoga suatu saat nanti mimpinya jadi kenyataan ya, bisa kuliah di Australia. Btw, kerja part timenya gajinya lumayan juga yak.
klo kuliah di aussie, bisa sekalian part time ya buat menunjang biaya hidup nih, cuacanya juga kayanya ga begitu ekstrem dinginnya yaa, jadi relatif aman buat orang2 Indo yang tropis gini
Bisa jadi salah satu rekomendasi untuk anak-anak didik saya kelas XII yang akan segera lulus nih buat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Aussie
dulu asutralia salah satu tujuan saya buat sekolah juga namun setelah lulus master keinginan sekolahnya akhirnya bergeser ke negara sebelahnya, bismillah
Kuliah yang terbaik memang yang sesuai dengan impian.
Dimanapun, semoga impian bisa tercapai dan ilmunya beberkah.
Kelebihan kuliah di luar negeri menjadikan kita hidup mandiri dan banyak pengalaman menarik yang gak mungkin di dapat ketika menuntut ilmu di dalam negeri.
Tetap semangaaatt~
Mimpi aku sejak dulu tapi belum kesampaia, hikss. Tapi alh udah pernah ke sana dan mampir ke salah satu kampusnya
Kalau saya ada mimpi pergi mbolang di Perancis Mbak. Bagian utara dulu lalu ke selatan. Ke pedesaan atau sejenisnya sambil mengunjungi teman dan kenalan.
Semoga yang baca ini dan pengen ke Australia bisa kesampaian yaaaa