Kecantikan · April 26, 2024 35

Pengalaman Konsultasi Jerawat ke Dokter Kulit

konsultasi jerawat

Pada Juni 2023 lalu, untuk pertama kalinya aku memutuskan melakukan konsultasi atas permasalahan wajah yang sedang kualami. Apalagi kalau bukan j-e-r-a-w-a-t. Bete banget kan kalau dia sering nangkring di muka princess begini? (Oke, sepertinya pada ingin nabok). Nah, mau tau seperti apa pengalaman aku konsultasi jerawat ke dokter kulit? Baiklah akan aku ceritakan di sini.

Padahal nggak ada yang jawab mau.
Gapapa, jawab sendiri aja.

Ada nggak sih di sini yang rasanya nggak betah banget kalau jerawat timbul mulu kayak nggak ada bosen-bosennya gitu? Kalau iya, berarti kita sama. Jerawat dan bruntusan kalau udah menyebar di muka tuh bikin males banget buat ngaca. Terus ngaruh pula ke suasana hati kita. Kalau kulit lagi sensitif, aku sering banget ngomelin pacarku kayak, “jangan pegang-pegang muka aku dengan tangan penuh bakterimu itu ya!” dengan mimik murka. Habis itu dia pun langsung cuci tangan 7 kali terus ambil air wudhu (kok jadi aku yang najis ya?).

Baca Juga: Cara Ampuh Atasi Kulit Wajah Kering Secara Alami

Konsultasi Kulit Berjerawat ke Dokter Apa?

dokter kulit

Kalau mau konsultasi masalah jerawat tuh ke dokter apa, sih? Pertanyaan yang mudah dijawab ini pernah banget terlintas di kepalaku. Sebagai orang yang jarang ke dokter dan paling banter juga dokter umum, aku sampai harus ngecek lho bener nggak sih kalau mau konsul masalah muka itu ke dokter kulit? Karena ada pikiran kalau ke dokter kulit tuh buat yang masalahnya serem-serem gitu kayak masalah hidup. Tapi jerawat juga serem sih, hahaha.

Setelah aku cari tau ternyata sebutannya bukan cuma dokter kulit aja, tapi lengkapnya itu Dokter Kulit dan Kelamin atau biasanya disebut SpKK, yaitu Spesialis Kulit dan Kelamin. Tapi ada juga Sp.D.V.E, yaitu Spesialis Dermato-Venereologist-Estetika. Ini aku tau begini gara-gara konsultasi di Halodoc, nih.

Tadinya aku ngira, “wah spesialis dermatologis kayaknya lebih cocok nih daripada spesialis kulit dan kelamin. Pilih yang ini aja ah”. Tapi ternyata setelah aku baca-baca, mau SpKK atau Sp.D.V.E itu sama, cuma beda gelar dari angkatan tahun berapa dia lulus aja. Untuk yang lulus tahun 2019 dan sebelumnya itu masih pakai gelar Sp.KK. Nah, yang sekarang-sekarang ini baru deh pakai gelar Sp.D.V.E.

Dengan berbagai pertimbangan dan banyak mencari tahu di sosial media, aku akhirnya memutuskan buat konsultasi jerawat ke dokter kulit secara online di Halodoc. Sebelumnya, aku lumayan sering konsultasi di sana kalau lagi sakit dan malas buat jalan ke klinik. Makanya aku jadi pengin cobain konsultasi ke dermatologis. Banyak juga yang udah punya pengalaman serupa dan dapat hasil yang cukup memuaskan. Tapi ya tetap untung-untungan aja sih.

Baca Juga: Tips Memilih Sunscreen yang Tepat untuk Kulit Kering

Berapa Harga Konsultasi Jerawat di Halodoc?

Harga konsultasi di Halodoc itu beragam, tergantung dokter yang kita konsultasikan, sama lagi ada promo atau nggak. Tadinya aku kepengin konsultasi ke dr. Rina Diana Winta Sp.D.V.E karena banyak yang kasih testimoni bagus-bagus. Harga konsultasinya di angka Rp55.000. Tapi, jadwal beliau tuh selalu penuh semua. Mau sampai bulan depannya juga nggak bisa dibooking :’)

Akhirnya aku berlabuh ke dr. Corry Khathreen Sp.D.V.E dengan biaya konsultasi Rp50.000. Pernah juga ke dr. Kartika Kemala Sp.D.V.E dengan biaya konsultasi Rp75.000.

Treatment Apa yang Cocok untuk Kulit Berjerawat?

Dokter Kulit dan Kelamin

Hal pertama yang pasti dokter tanyakan adalah, “ada keluhan apa?”.  Aku akhirnya cerita tentang kondisi kulit yang lagi aku alami, mulai dari bruntusan, jerawat, kulit kering, muka kusam, sampai gradakan. Dokter juga nyuruh aku buat kirim foto wajah terkini dan menyebutkan skincare apa saja yang lagi rutin dipakai.

Setelahnya dokter memberikan diagnosa dan juga treatment berupa pemilihan skincare dan resep obat. Dari sana tuh aku dikasih banyak rekomendasi skincare yang cocok untuk masalah kulit aku, mulai dari facial wash, moisturizer, sampai sunscreen. Aku memang diminta untuk menggunakan basic skincare sampai tahap pengobatan selesai. Dokter juga memberikan aku resep obat totol jerawat dan vitamin.

Bukan hanya itu sih, yang pasti aku juga direkomendasikan buat menjaga gaya hidup. Mulai dari nggak boleh makan manis, berminyak, harus jaga berat badan, tidur yang cukup, olahraga, sampai menghindari stres (agak sulit ya yang ini). Karena ternyata seberapa mahal skincare yang kita pakai, dan mau ke dokter mana pun, tapi kalau gaya hidup kita buruk tuh nggak akan berarti apa-apa T_T

Baca Juga: Tips Praktis Memilih Pelembab untuk Kulit Kering

Terakhir, selain menggunakan basic skincare yang direkomendasikan dan obat yang diresepkan, dokter juga menyarankan buat mengkombinasikan dengan melakukan peeling di klinik.

Alhamdulillah, setelah mengikuti saran dari dokter, kulit aku mulai membaik. Jerawat dan bruntusan juga hilang. Setelah melakukan konsultasi lanjutan, aku masih diminta untuk menggunakan basic skincare. Jadi sampai sekarang aku cuma pakai facial wash, moisturizer, dan sunscreen. Untuk moisturizernya aku pakai La Roche Posay, baca ulasannya di sini: Review La Roche Posay Cicaplast Baume B5+ untuk Skin Barrier.

Buat kalian yang punya masalah wajah bisa banget cobain juga konsultasi ke dokter kulit biar lebih tau pasti permasalahan yang dialami dan nggak jadi cenayang terus. Kalau ada budget cukup sih aku saranin konsultasi langsung ke klinik atau rumah sakit ya. Tapi kalau budget pas-pasan kayak aku bisa juga cobain konsultasi online dulu kayak di Halodoc. Untuk caranya kamu bisa ikutin Cara Konsultasi di Halodoc, Berobat Mode Sat Set.

Semoga cerita pengalaman konsultasi jerawat ini bisa bermanfaat buat kalian. Kalau kalian pernah ke dokter kulit juga boleh dong cerita di kolom komentar gimana pengalamannya 😀