Kita gak mungkin pernah lepas dengan yang namanya transportasi. Karena sebesar-besarnya energi dan tenaga yang kita punya, gak mungkin juga kita gunakan sepenuhnya buat jalan kaki ke mana-mana. Capek banget gak tuh, hahaha. Tapi ngomongin transportasi, mana sih yang kira-kira lebih worth it, kendaraan umum atau pribadi?
Tentu saja gak ada jawaban yang mutlak, karena preferensi dan kebutuhan tiap orang pastinya beda-beda. Kendaraan umum vs kendaraan pribadi tentunya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tapi kalau disuruh milih, aku pribadi lebih prefer ke kendaraan pribadi. Kenapa? Di sini bakal aku beberin alasanku memilih itu.
Sebelum ngomongin kelebihan dan kekurangan kendaraan umum vs kendaraan pribadi, aku kasih tau dulu ya kalau aku tinggal di Kota Serang, ibu kota dari Provinsi Banten.
Baca Juga: Manfaat dan Biaya Tune Up Mobil, Ketahui di Sini!
Kalau boleh cerita, transportasi umum yang mengudara di kotaku itu cuma angkot aja sebenarnya. Sisanya ya bus dan elf kalau mau ke luar kota sama kereta buat ke stasiun terdekat. Kalau mau naik KRL ya mesti ke Rangkasbitung dulu.
Gak ada tuh pindah dari satu tempat ke tempat yang lain pake busway, KRL kayak di Jakarta. Ya udah angkot semata aja. Sama ojek online kalau sekarang. Tapi walaupun udah dimasukkan sebagai transportasi umum, kayaknya ojek online tuh jatuhnya tetep kayak kendaraan pribadi ya. Anggap aja gitu hahaha.
Masalahnya gak ada satu pun angkot di Kota Serang yang punya tujuan jelas kayak di kota-kota lain. Angkot nomor sekian melaju ke daerah ini, angkot nomor sekian melaju ke daerah itu. Kalau lagi di luar kota kita tinggal pelajarin aja nomor-nomornya.
Tapi kalau di Serang nggak. Nggak ada. Di sini tuh basis angkotnya semua penjuru. Dia akan pergi ke arah mana pun bergantung kebanyakan penumpang.
Makanya kadang kalau jadi kaum minoritas di dalam angkot pasti harus rela muter-muter arah terus. Malangnya lagi, kadang udah dibawa muter-muter malah diturunin di jalan. Mana kadang harus tetep bayar pula.
Kecuali kalau tujuannya agak ke daerah kabupaten, nah angkot-angkot daerah itu ada warnanya masing-masing. Kayak kalau mau ke Padarincang naik angkot warna hijau, Ciomas angkot warna kuning, Anyer angkot warna silver. Sisanya ya sesuka hati sopirnya aja dah.
Nah, itu cuma sedikit cerita pertransportasian di daerahku dulu aja. Sekarang kita bahas tentang kelebihan dan kekurangan kendaraan umum vs kendaraan pribadi. Kenapa kok aku lebih prefer kendaraan pribadi, jawaban lengkapnya ada di sini.
Baca Juga: 5 Asuransi Mobil Terbaik untuk Perlindungan Kendaraan
Kelebihan dan Kekurangan Kendaraan Umum
Kelebihan kendaraan umum
- Gak mesti beli mobil/motor
- Gak mesti punya SIM
- Peluang melanggar lalu lintas lebih kecil
- Lebih murah atau nggak sebenarnya standard sih. Tapi karena aku bawa motor, untuk kebutuhan pribadiku sih lebih murah. Dibandingkan naik angkot berkali-kali ke mana-mana.
Kekurangan kendaraan umum
- Harus jalan kaki dulu ke jalan raya buat naik angkot
- Kalau BBM naik, harga angkot juga naik. Kadang drastis. Eh sama aja sih, harga bensin juga jadi naik ya wkwkwk. Tapi pokoknya tetep kerasa murahan bawa motor buat aku.
- Kurang fleksibel. Kalau tiap mau pindah tempat harus naik angkot dan bayar. Apalagi kalau tempatnya jauh-jauh bisa bikin boncos.
- Kadang suka gak dapat angkot, jadi harus nunggu lebih lama bisa bikin telat
- Harus siap diturunin
- Kalau gak ada rute ke tempat, harus siap ribet
- Potensi kriminalitas
Kelebihan dan Kekurangan Kendaraan Pribadi
Kelebihan kendaraan pribadi
- Lebih hemat. Bensin Rp30 ribu bisa buat seminggu
- Gak perlu jalan kaki dari rumah
- Bisa berangkat sesuai keinginan
- Minim pencurian dan kejahatan di transportasi umum
- Bisa lebih fleksibel dan gampang kalau mengendara jarak jauh
Kekurangan kendaraan pribadi
- Harus modal SIM. Hahaha
- Bikin macet karena makin banyak volume kendaraan di jalan
- Harus mikirin biaya bensin, servis, dan parkir
Itu dia kelebihan dan kekurangan kendaraan pribadi vs kendaraan umum menurut pengalamanku.
Baca Juga: Kelebihan Naik Kereta Api Saat Berlibur ke Bandung
Anyway aku sendiri sedari zaman sekolah sampai kuliah selalu naik angkot ke mana-mana. Karena rumahku itu hampir menuju Cilegon, jadi lebih sering pulang pergi harus naik angkot sebanyak 4 kali. Jadi mayan ribet gak bisa sekali jalan. Makanya uang jajan cuma cukup buat naik angkot aja dulu. Barulah setelah kerja mulai bawa motor sendiri karena emang lebih hemat dan fleksibel buat ke mana-mana.
Dari penjelasanku di atas sepertinya bisa terlihat kenapa aku lebih memilih pakai kendaraan pribadi di Kota Serang, karena kekurangannya jauh lebih sedikit ketimbang kendaraan umum.
Tapi mungkin kalau di kota lain bisa beda sih. Balik lagi, semua tergantung kepada kebutuhan dan kondisi. Yang penting pintar-pintar menghitung aja. Xixixi.
ada plus minus emang, aku sendiri kalau untuk mobilitas kemana-mana enak pakai kendaraan umum jadi gak perlu repot pikirin parkir. apalagi sekarang aksesnya juga lebih banyak.
tapi dalam kondisi tertentu, kendaraan pribadi tetap kita perlukan.
Repot kalau sesuka hati sopirnya ya, Kak. Kita jadi nggak punya patokan kalau kemana naik angkot yang mana.
Jadi, wajarlah kalau kakaknya lebih pilih naik kendaraan pribadi. Cepet nyampek. Nggak harus ikut muter-muter Pak Sopirnya dulu.
Sama-sama punya kelebihan masing-masing ya kak karena di suatu waktu kita butuh kendaraan pribadi dan saat kemacetan tiba butuh keadaan umum.
Walaupun dalam hal ini kebutuhan setiap orang berbeda, tapi saya yakin, jika kendaraan umum memiliki kualitas seperti (kenyamanan, ketepatan waktu) pasti bakal banyak yang milih untuk menggunakan kendaraan umum
Saat ini kendaraan pribadi lebih diutamakan karena lebih cepat kalau mau kemana-mana. Namun tentu harus bijak menggunakannya agar energi fosil tidak cepat habis dibuat bahan bakar. Misalnya dengan menyelingi naik sepeda atau jalan kaki, atau tentu saja kendaraan umum.
Waktu di Jogja juga lebih milih pakai kendaraan pribadi nih. Beda dengan saat di Depok. Mending krl an dan naik ojek
Kalo akses dan fasilitas kendaraan umum dah optimal, akan lebih menguntungkan dalam rangka mengurangi polusi