Cuitan / Edukasi · April 4, 2016 10

Kelas Inspirasi Pandeglang: Bersama Membangun Mimpi Anak-anak Pandeglang

Sumber gambar: Kelas Inspirasi Pandeglang
Barangkali, di antara kalian ada yang pernah mendengar tentang Kelas Inspirasi. Lewat tulisan-tulisan, cerita dari mulut ke mulut, video-video youtobe,  atau … menjadi bagian langsung di dalamnya. Tapi barangkali, ada pula yang tidak tahu sama sekali. Tidak apa-apa, kalian bisa mulai membacanya di website Kelas Inspirasi: kelasinspirasi.org. Atau dengan menonton video youtobe.
Singkatnya, Kelas Inspirasi adalah kegiatan di mana para profesional dalam bidangnya berperan menjadi relawan sehari—di mana relawan tersebut dituntut sehari cuti kerja–untuk memberikan inspirasi dan motivasi kepada anak-anak di Sekolah Dasar. Biasanya disebut sebagai: Hari Inspirasi. Tujuannya tidak muluk-muluk; memberikan energi kepada mereka untuk bermimpi! Bukankah memiliki cita-cita itu indah? Bukankah bisa membangun mimpi sejak dini adalah anugerah? Barangkali kita memang tidak pernah tahu kenyataan di masa depan akan seperti apa. Tapi, setidaknya dari saat ini kita tahu, ingin menjadi apa kelak.
Tapi cita-cita itu kan, bisa berubah? Kapan saja. Bagi saya tidak masalah, karena yang terpenting adalah spirit untuk menggapainya. Apapun cita-cita yang kita punya, kita perlu untuk memperjuangkannya. Bukankah begitu cara kerja cita-cita? Lagipula segala hal yang dicintai memang patut untuk diperjuangkan, kan? :p
Kelas Inspirasi ini sudah banyak dilakukan di berbagai Kota/Kabupaten. Banten adalah salah satunya. Tepatnya, pada tahun 2015 kemarin,  Kelas Inspirasi Cilegon dan Kelas Inspirasi Serang bergantian dilaksanakan Hari Inspirasi di berbagai Sekolah Dasar. Sebelumnya, juga sudah ada Kelas Inspirasi Tangerang.
Kali pertama saya tahu soal Kelas Inspirasi adalah ketika seorang senior blogger yang-saya-kagumi-sejak-sma mengajak bergabung saat pembentukan Kelas Inspirasi Cilegon. Waktu itu saya hanya mengiyakan ajakan beliau, tanpa tahu sama sekali apa sebenarnya Kelas Inspirasi. Nanti juga tahu, pikir saya waktu itu.
Di sana, saya berkenalan dengan orang-orang baru—yang saya tahu kebanyakan sudah sering terjun menjadi relawan sosial. Saya belum. Dan Kelas Inspirasi adalah hal baru bagi saya. Mungkin bagi sebagian lainnya juga. Sensasi dari kegiatan tersebut benar-benar terasa saat pelaksanaan Hari Inspirasi. Di mana semua relawan–panitia, fasilitator, inspirator, dokumentator—yang datang dari berbagai profesi dan berbagai kota terjun langsung ke Sekolah Dasar yang sudah ditentukan untuk masing-masing kelompok. Hal yang dialami kebanyakan para relawan—terutama inspirator yang akan mengajar—yaitu rasa deg-degan. Terlebih, inspirator yang belum pernah mengikuti Kelas Inspirasi. Karena memang sebagian besar bukan basic pengajar. Saya sendiri pertama kalinya menjadi fasilitator.
“Kak, Mbak, Mas. Gimana tadi rasanya ngajar?”
 
“Tahu, nggak? Sebelumnya di rumah, saya sudah mengkonsep sedemikian rupa apa-apa yang mau saya lakukan saat di kelas. Ternyata, waktu berhadapan langsung sama anak-anak, semua itu hilang, buyar. Akhirnya mengalir saja. Tapi seru banget, meski agak sulit mengatur anak-anak yang heboh sendiri.”
 
“Di kelas aku masa tadi ada yang nangis. Aku sampai bingung dieminnya. Untungnya, ada guru yang masuk bantu ngediemin.”
 
“Duh, pusing. Pada rebutaaaaan. Hahaha.”
 
Akhirnya, kami sama-sama tertawa ketika berbagi kisah-kisah lucu saat mengajar.
Sama halnya ketika saya menjadi fasilitator di Kelas Inspirasi Serang. Ada banyak cerita seru yang bisa didengar dari para inspirator atau dokumentator.
“Ternyata, mengajar mahasiswa jauh lebih mudah daripada mengajar anak-anak. Kalau mahasiswa, saya tinggal duduk saja. Menerangkan sedikit, selesai. Kalau anak-anak? Saya sampai keringetan. Untungnya, saya belajar lagu anak-anak dulu di rumah sama isteri. Jadi, ngajarnya bisa sambil nyanyi-nyanyi. Pas giliran ditanya cita-cita malah nyambungnya ke Cita Citata.” Kata inspirator yang kebetulan seorang dosen.
 
“Weh, masa ada yang maju ke depan nyanyi lagu Selimut Tetangga. Hahaha.”
Itu cuma cerita-cerita lucunya, sih. Cerita ajaib dan menginspirasinya lebih banyak lagi. Tentu saja kalau diceritakan seluruhnya akan menjadi sangat panjang sekali tulisan ini. (Ini aja udah panjang banget xD).
Sekarang ini, Kelas Inspirasi Banten berencana mengadakan kegiatan Kelas Inspirasi selanjutnya di Pandeglang. Selain karena salah satu Kabupaten yang berlokasi di Banten, seperti yang pernah saya baca, Pendidikan di Pandeglang pun masih terbilang rendah, terutama yang jauh dari pusat Kabupaten. Sehingga, harapannya lewat Kelas Inspirasi Pandeglang ini, para relawan dapat bergotong royong bersama memajukan pendidikan di Kabupaten Pandeglang. Memberikan inspirasi dan motivasi sebesar-besarnya kepada anak-anak di sana. Demi menumbuhkan semangat bermimpi anak-anak. Semangat bersekolah. Dan membangun cita-cita.
Sabtu kemarin, tanggal 2 April 2016, bertempat di Museum Negeri Provinsi Banten (Eks Pendopo Gubernur) adalah meetup perdana relawan panitia KI Pandeglang. Teman-teman dari Serang, Cilegon, Pandeglang, bahkan yang berasal dari Tangerang, turut serta bergabung membantu dalam penyelenggaraan KI Pandeglang ini. Seperti ini penampakkan orang-orangnya:
Ah, ini belum semuanya. Nantinya masih akan ada banyak lagi.
Saat ini, tim panitia membuka pendaftaran bagi siapa saja yang ingin menjadi relawan fasilitator untuk Kelas Inspirasi Pandeglang sampai tanggal 18 April 2016 nanti. Silahkan mendaftarkan diri di kelasinspirasibanten.org dengan terlebih dahulu membaca persyaratan yang ada. Untuk pendaftaran relawan inspirator dan dokumentator sendiri saat ini belum dibuka. Tunggu informasi selanjutnya di website kelasinspirasibanten.org atau follow twitter @KIBanten dan add Facebook Kelas Inspirasi Pandeglang.
 
Ada yang selalu saya ingat dari kata-kata salah seorang inspirator yang berprofesi sebagai air traffic control sewaktu di KI Cilegon. Beliau mengatakan bahwa pendidikan itu bukan hanya tugas para pendidik saja, tetapi juga tugas semua orang-orang yang pernah terdidik. Maka seperti jargon Kelas Inspirasi, “Membangun mimpi anak Indonesia”, mari membangun mimpi anak-anak Pandeglang!
“Langkah menjadi panutan. Ujar menjadi pengetahuan. Pengalaman menjadi inspirasi.”