Ini adalah April ketiga aku melihatnya di sana. Wanita tanpa nama itu menatap kosong ke depan, pada riak ombak yang mengalun panjang. Dia akan pergi setelah kakinya mulai lelah menahan dinginnya air laut. Berjalan dengan membawa kembali kado yang ia bawa saat datang.
Aku tahu wanita itu sedang menanti.
“Siapa yang kamu tunggu?” tanyaku suatu ketika. Tatapannya meredup saat ia memandangku.
“Aku menunggu Hujan..” wanita itu tersenyum samar.
Baginya menanti adalah jalan. Wanita itu yakin, Hujan — lelaki yang ia tunggu ― akan datang sesuai janjinya.
Punggungnya berbalik. Ia melangkah menjauh, bersama kado ulang tahun terakhir yang lelaki itu berikan kepadanya.
***
weh, kok kesenggol yah 😀
oh, hahaha astaga, baru 'ngeh' aku. inget yang di UI? :p
hehe, iya jadi inget padahal tadinya lupa 😀
kadonya buat aku aja deh mbak, lumayan dari pada d bawa" :p
aku juga pengen :p